makalah Ilmu Dakwah
MAKALAH
“ Kerangka Analisis Ilmu Dakwah”
Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Ilmu Dakwah
Disusun oleh :
KHUSMAN NASIR
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM LUQMAN AL HAKIM SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR
بسم الله الرح من الر حيم
Puji dan syukur penulis
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Kerangka Analisis Ilmu Dakwah” ini dengan lancar.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan
oleh dosen matakuliah Ilmu Dakwah.
Makalah ini ditulis
dari hasil penyusunan materi-materi yang penulis peroleh dari buku panduan yang
berkaitan dengan Ilmu Dakwah, serta infomasi dari media massa yang berhubungan
dengan Kerangka Analisis Ilmu Dakwah. Tak lupa penyusun ucapkan terimakasih
kepada pengajar matakuliah Ilmu Dakwah atas bimbingan dan arahan dalam
penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah ikut andil
dalam penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya.
Penulis berharap,
dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, serta dapat menambah wawasan kita mengenai Kerangka Analisis
Ilmu Dakwah, khususnya bagi penulis. Memang makalah ini masih jauh dari
sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Surabaya,
24 Juli 2023
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu
dakwah sangat penting untuk dipelajari agar kita tidak keliru dalam
memahaminya. Dakwah merupakan hal yang sangat sering kita dengar dalam
kehidupan sehari-hari khususnya dalam ruang lingkup agama Islam. Ilmu dakwah
merupakan ilmu yang terbuka untuk penyempurnaan. Selain itu setiap orang
memiliki pemikiran yang berbeda-beda. Karena itu peluang untuk bertambahnya
unsur dakwah akan terus berlanjut. Ilmu dakwah merupakan ilmu yang paling
penting dalam sejarah peradaban Islam, karena dakwah dijadikan sebagai metode
atau cara Rasulullah dalam menyebarkan agama Islam.
Seperti
ilmu-ilmu yang lainnya, ilmu dakwah juga mempunyai kerangka-kerangka yang perlu
untuk dianalisis. Karena ilmu dakwah juga mempunyai input, proses dan
output. Berdasarkan hakekat dakwah, objek formal ilmu dakwah serta analisa
masalah interaksi antar unsur dakwah sebagai bagian dari objek formal, dan
pengertian ilmu, maka disiplin ilmu dakwah dapat diklasifikasikan menjadi
dua bagian utama :Pertama, disiplin yang memberikan kerangka teori dan
metodologi dakwa islam.kedua, disiplin yang memberikan kerangka teknis
operasional kegiatan dakwah islam. bagian pertama memberikan dasar-dasar
teoritik dan metodologi keahlian dan disebut ilmu dasar (teoritik)
dakwah dan bagian kedua memberikan kemampuan teknis keahlian profesi dan
disebut ilmu terapan/tehnik operasional dakwah (teknologi dakwah).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan
masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut.
A. Apakah
yang dimaksud dengan dakwah dan ilmu dakwah?
B. Bagaimana
kerangka analisis dakwah dalam ilmu dakwah?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulis membuat makalah
ini sebagai berikut.
1. Sebagai acuan dalam proses belajar mengajar
2. Untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah ilmu
dakwah.
3. Untuk mengetahui secara lebih dalam mengenai kerangka
analisis dakwah.
4. Untuk menambah wawasan tentang dakwah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Dakwah dan Ilmu Dakwah
Ditinjau dari segi
bahasa “Da’wah” berarti: panggilan, seruan atau ajakan. Bentuk perkataan
tersebut dalam bahasa Arab disebut mashdar. Sedangkan bentuk kata kerja
(fi’il)nya adalah berarti: memanggil, menyeru atau mengajak (Da’a, Yad’u,
Da’watan).Orang yang berdakwah disebut Da’i dan orang yang menerima dakwah atau
orang yang didakwahi disebut Mad’u (Saputra, 2012: 1).
Selain itu, dakwah juga
dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses mengajak seseorang atau
sekelompok untuk menjadi lebih baik. Hal ini tentunya dilakukan dengan menyeru
untuk berbuat baik dan meninggalkan perbuatan buruk atau yang biasa disebut
amar ma’ruf nahi mungkar. Dengan tujuan untuk mencapai kehidupan yang bahagia
didunia dan akhirat.
Pengertian ilmu dakwah
secara etimologi dakwah adalah menyeru atau mengajak manusia untuk melakukan
kebaikan dan menuruti petunjuk Al-quran dan hadist. Mennyeru berbuat kebaikan dan
melarang perbuatan mungkar yang dilarang oleh Allah SWT dan Rasul-Nya agar
manusia mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Sedangkan, secara istilah
Ilmu dakwah adalah suatu ilmu yang berisi cara-cara dan tuntunan untuk menarik
perhatian orang lain supaya menganut, mengikuti, menyutujui atau melaksanakan
suatu ideologi, agama, pendapat atau persetujuan tertentu.
Ilmu dakwah adalah ilmu
yang mempelajari tentang bagaimana berdakwah atau mensosialisasikan ajaran
Islam kepada objek dakwah (masyarakat) dengan begbagai pendekatan agar
nilai-nilai ajaran Islam dapat direalisasikan dengan realitas kehidupan, dengan
tujuan agar mendapatkan ridha Allah SWT. agar tercapai kebahagiaan hidup dunia
dan akhirat.pada pemahaman seperti ini maka ilmu dakwah lebih dekatdan serumpun
dengan ilmu-ilmu sosial, hal ini dikarenakan teori-teori dakwah yang hendak
dibangun merupakan produk generalisasi dari fenomena sosial. Dengan demikian
bahwa, dengan sendirinya ilmu dakwah merupakan bagian dari ilmu-ilmu sosial,
yang dirumuskan dan dikembangkan dengan mengikuti norma-norma ilmiah dari
ilmu-ilmu sosial, secara empiris, sistematis dan logis (Saputra, 2012: 6).
Adapun disiplin ilmu
dakwah pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua : Ilmu Dakwah Dasar dan Ilmu
Dakwah Terapan. Ilmu dakwah Dasar merupakan cabang Ilmu Dakwah yang memberikan
kerangka teori danmetodologi dakwah Islam. Sedangkan, Ilmu Dakwah Terapan
berusaha memberikan kerangka teknis operasional kegiatan dakwah
Islam (Saputra, 2012: 7).
B. Disiplin Ilmu Dasar ( teoritik )
Ilmu
dasar dimaksudkan sebagai cabang - cabang ilmu dakwah yang membedakan prinsip -
prinsip, kerangka teoritik, paradigma, sistem, dan metodologi dakwah. Dalam
kelompok disiplin ini, masalah dakwah dikaji secara ilmiah sesuai dengan bidang
dan lingkup masalah, metode - metode yang digunakan serta kerangka teoritik
yang dikembangkan. Disiplin ilmu dasar ( teoritik ) yang memberikan kerangka
teori dan metodologi antara lain :
Epistimologi
( pengantar ilmu dakwah sebagai induk ilmu dakwah ), metode penelitian ( ilmu
), filsafat dakwah, sejarah dakwah, sistem dakwah, manajemen dakwah, sosiologi
dakwah, dan psikologi dakwah.
C. Disiplin Ilmu Terapan atau Teknik ( teknologi
dakwah )
Disiplin ilmu terapan/Teknis
oprasional (Teknologi dakwah) ilmu dakwah terdiri dari tiga kelompok pokok
sebagai berikut :
1.
Sub Disiplin Tablig Islam
a. Ilmu
komunikasi dan penyiaran, yang termasuk dalam komponen ini : Ilmu
tablig, Komonikasi Dakwah, Ilmu bimbingan dan penyuluan islam, teknis
khitobah (retorika), teknik penulisan tajuk rencana dan feature
dakwah, teknik peliputan dan penulisan berita dakwah, produksi siaran
radio, televisi dan film dakwah, rijalul dakwah, akhlak
muballigh, psikologi komunikasi dan tabligh, tehnik pengembangan
majlis ta’lim, psikologi tabligh, geografi islam, metodologi
penelitian tabligh dan kebijakan dan strategi informasi islam.
b. Ilmu
Bimbingan dan penyuluan Islam, yang termasuk komponen ini: Dasar-dasar
bimbingan dan penyuluanislam (Ta’dib), Psikologi agama, psikologi
kepribadian dan terapi islam, kesehatan mental, teknis penyuluan
islam, teori bimbingan dan penyuluan islam. Metode penelitian
penyuluhan islam dan komunikasilintas agama dan budaya.
1)
Sub disiplin ilmu
pengembanganmasyarakat islam, termasuk komponen ini:sistem
pengembangan–pengembangan masyarakat islam, metodologi pengembangan masyarakat
islam, peta dakwah islam, riset dakwah partisipati, manhaj pengembangan
jama’ah, sistim pemberdayaan ekonomi ummat, pembangunan jaringan lembaga
keuangan syariah, sistim pengembangan lingkungan muslim, analisa dampak
lingkungan dakwah, teknologi berwawasan lingkungan muslim, kebijakan dan
strategi pembangunan di dunia islam.
2)
Sub disiplin ilmu manajemen
dakwah. Termasuk dalam komponen ini: dasar-dasar manajement dakwah
(pengantar studi) kepemimpinan dakwah strategis, manajement sumberdaya dakwah,
manajement lembaga keuangan syariah, teori pengembangan organisasi dakwah,
kebijakan, strategi dan perencanaan dakwah, manajement kemasjidan, manajement
haji,umroh dan ziarah, perencanaan strategis dakwah, perbandingan organisasi
dakwah dan manajement zakat, infaq dan shodaqoh, manajemen wakaf.
c. Ilmu Bantu, yang termasuk dalam
komponen ini, Ilmu tauhid, ilmu akhlak, ilmu
mantiq (logika), filsafat dan pemikiran islam, ulumul qur’an, ulumul
hadist, ushul fiqih, tafsir, hadist, fiqih, sirah Nabi
SAW. Sejarah kebudayaan Islam, Bahasa Indonesia, Bahasa
Arab dan inggris, metodologi, antropologi, sosiologi, ilmum komunikasi
(Ilmu penerangan/ penyuluan, ilmu jurnalistik, dan teknologi
komunikasi) Ilmu manajement,psikologi,filsafat (umum) epistimologi, ilmu
hukum, ilmu politik, ilmu ekonomi, ilmu lingkungan, ilmu
penyuluhan, teknologi sanitasi, sosiatri serta ilmu kesehatan masyarakat
dan lingkungan.
D. Rancangan Pengembangan Teori Dakwah
Dalam pengembangan dakwah sebagai ilmu terasa sangat
tidak mungkin tanpa dibarengi dengan adanya penemuan dan pengembangan kerangka
teori dakwah.tanpa teori dakwah maka apa yang disebut dengan ilmu dakwah tidak
lebih dari sekedar kumpulan pernyatan normatif tanpa memiliki kadar analisa
atas fakta dakwah atau sebaliknya hanya merupakan kumpulan pengetahuan atas
fakta sehingga mandul untuk memandu pelaksanaan dakwah dalam menghadapi masalah
yang kompleks.Dengan ditemukannya teori–teori dakwah yang telah menyebabkan
keberhasilan dakwah masa lalu (dengan penelitian reflektif- penafsiran
maudhu’i) dapat di uji kembali relevensi teori dengan fakta dakwah yang ada
pada saat sekarang (dengan metode riset dakwah partisipatif) dan kemungkinan
yang akan terjadi dimasa depan (dengan metode riset kecenderungan gerakan
dakwah).
1. Teori Medan Dakwah, teori medan
dakwah adalah teori yang menjelaskan situasi teologis, kultural,dan
struktural mad’u pada saat permulaan pelaksanaan dakwah islam. Dakwah
Islam adalah sebuah ikhtiar muslim dalam mewujudkan islam dalam kehidupan
pribadi (fardiyah) Keluarga (usroh), jama’ah (jama’ah) dan masyarakat
(Ummah) dalam semua segi kehidupan sampai terwujud khoirul ummah. Khoirul ummah
adalah tatasosial yang sebagian besar anggotanya bertauhid, senantiasa
menegakkan yang ma’ruf (tata sosial yang adil) dan secara berjama’ah senantiasa
berusaha mencegah yang mungkar (tata sosial yang dholim) yang inti pengerak
interaksinya adalah birr dan taqwa.
2. Teori Proses dan Tahapan
dakwah, ada beberapa tahapan dakwah Rosulullah dan para sahabatnya yaitu:
a. Model dakwah dalam tahapan pembentukan
(Takwin). Pada tahapan ini kegiatan utamanya adalah dakwah bil
lisan (tabliqh) sebagai ikhtiar sosialisasi ajaran tauhid kepada
masyarakat Makkah, interaksi rosulullah SAW dengan para Mad’u
mengalami ekstensi secara bertahap, keluarga terdekat ittisal fardhi dan
kemudian kepada para kaum musrikin, ittisal
jama’isasarannya. Bagaimana supaya terjadi internalisasi islam dalam
kepribadian mad’u, kemudian apa yang sudah di terima dan di cerna dapat
diekspresikan dalam ghirah dan sikap membela keimanan dari tekanan struktural
al mala dan al mutrafin quraisy Mekkah. Hasilnya sangat
signifikan, para elit dan massa masyarakat menerima dakwahnya.
b. Tahap Penataan
Dakwah (tandzim). Merupakan hasil internalisasi dan eksternalisasi
islam dalam bentuk institusionalisasi islam secara komprehenshif dalam realitas
sosial, yang diawali dengan hijrah Nabi SAW, hijrah yang dilaksanakan
setelah nabi memahami karateristik sosial Madinah baik melalui informasi yang
diterima dari mush’ab bin umair maupun interaksi nabi dengan jama’ah haji
peserta Baiatul Aqobahdari strategi dakwah hijrah dilakukan ketika tekanan
kultural, struktural dan militer sudah sedemikian mencekam, sehingga
jika tidak dilaksanakan hijrah, dakwah, dapat mengalami involusi
kelembagaan dan menjadi rapuh.
c. Teori Analisa Sistem
Dakwah. Penulis, secara khusus meneliti dakwah islam dengan
pendekatan teori sistem umum (The general system theory) yang hasilnya antara
lain menyatakan:
1.) Dakwah Islam adalah suatu system yang terdiri
dari beberapa sub sistem yang saling
berhubungan, bergantung dan berinteraksi dalam mencapai tujuan
dakwah.
2.) Dakwah Nabi Muhammad SAW berjalan menurut alur sistem
dakwah yang diarahkan Allah SWT yang menjadi sunnah Allah yang berlaku dalam
dakwah islam yang bersifat tetap, obyetktif dan universal.
3.) Dakwah islam sebagai suatu sistem memiliki masukan
utama (raw input) berupa materi pokok dakwah dari wahyu allah (al
qur’an) dan assunnah ketika dikonversikan menjadi keluaran baik dalam dataran
pribadi, keluarga, kelompok, masyarakat dan negara telah
menimbulkan kemelut dan goncangan sosial yang besar ditengah tata
sosial, budaya dan peradapan yang telah mapan di tengah masyarakat.
4.) Keberhasilan dakwah yang mendatangkan perubahan
masyarakat yang signifikan adalah dakwah yang dijalankan dalam sebuah sistem
yang subsistem konversinya berfungsi secara maksimal dalam mentransformasikan
masukan menjadi keluaran yang ditopang oleh kepemimpinan yang kuat yang
visioner berorentasi pada tujuan dan perubahan lingkungan masyarakat.
5.) Sistem dakwah islam berjalan tepat guna ketika
masukan sarana berupa metode, peta, dana dan fasilitas dakwah
tersedia secara memadai. Pemilihan dan penerapan metode yang tidak tepat
dalam melakukan proses transformasi islam akan melahirkan tatanan masyarakat
berpandangan ganda disatu pihak menyatakan beriman kepada Allah tetapi menolak
menerapkan Syari’ah dalam kehidupan bermayarakat dan bernegara.
6.) Momentum berkembangnya dakwah islam adalah karena
adanya keluaran berupa negara yang menjadikan syari’ah sebagai otoritas
tertinggi dalam menilai dan mengatur kehidupan masyarakat dan negara.
7.) Balikan dari tanggapan lingkungan
masyarakat (mad’u) terhadap harakah dakwah islam sebagai suatu sistem
melahirkan 4 pola dasar : Pertama informasi mengenai medan dakwah, Kedua
dukungan masyarakat yang menerima dakwah islam (umat
ijabah) maka akan menjadi faktor yang dominan dalam penguatan sistem
utamanya dalam masyarakat. Ketiga hambatan masyarakat yang menolak dakwah
islam akan menjadi faktir penghambat dan proses konversi sistem dakwah islam
sebagai bentuk balikan negatif yang memerlukan penyelesaian secara
tuntas. Keempat kelompok masyarakat yang bersifat netral terhadap dakwah
islam tidak menerima dan tidak menolak dakwah islam secara tegas serta tidak
memberikan hambatan dakwah islam.
Sistem
dakwah tersebut terbentuk dari beberapa subsistem yang merupakan
komponen-komponen yang lebih kecil dan merupakan bagian dari system dakwah.
Beberapa subsistem yang merupakan komponen dari dakwah tersebut tidak lain
adalah unsur-unsur dakwah itu sendiri, yaitu da’I (subjek
dakwah) mad’u (mitra dakwah) maddah (materi
dakwah) wasilah ( media) metode (thariqah) dan
atsar (efek dakwah). Keseluruhan dari subsistem-subsistem
dakwah ini merupakan satu kesatuan yang sangat terkait satu dengan lainnya.jika
satu subsistem saja terlepas atau diabaikan dari keseluruhan dakwah maka target
yang merupakan cita-cita dakwah terganggu. Dalam system selalu terdapat
input,output, proses dan feedback.
Keempatnya
harus selalu terkait dengan terus menerus sehingga merupakan suatu proses
yang tidak berhenti pada satu
titik.
Input : adalah da’I sebagai sumber
informasi atau sebagai komunikator.
Proses : pelaksanaan dakwah.
Output : adalah cita-cita dakwah yang merupakan
cita-cita jangka panjang.
Feedback : adalah proses umpan balik dari
mitra dakwah setelah proses dakwah, yang kemudian diikuti proses evaluasi
secara cermat dan tindakan korektif, untuk selanjutnya berproses secara
menyeluruh tetapi saling berkaitan dan sambung-menyambung dan akhirnya pada
garis final yang merupakan cita-cita dakwah (output).
Suatu sistem dakwah terdapat berbagai tahapan dakwah, yaitu Input, proses, output dan feedback. Dakwah adalah suatu kegiatan atau proses mengajak seseorang atau sekelompok untuk menjadi lebih baik. Hal ini tentunya dilakukan dengan menyeru untuk berbuat baik dan meninggalkan perbuatan buruk atau yang biasa disebut amar ma’ruf nahi mungkar. Dengan tujuan untuk mencapai kehidupan yang bahagia didunia dan akhirat. Dalam input terdapat unsur-unsur dakwah itu sendiri, yaitu: da’I (subjek dakwah), mad’u (mitra dakwah), maddah (materi dakwah), wasilah ( media), metode (thariqah) dan atsar (efek dakwah). Keseluruhan dari subsistem-subsistem dakwah ini merupakan satu kesatuan yang sangat terkait satu dengan lainnya. Setelah input adalah proses, proses atau pelaksanaan dakwah dilakukan sesuai aturan yang ada agar dapat mencapai suatu hasil dari dakwah tersebut. Setelah proses dilakukan, maka akan menghasilkan output. Output atau outcomes memiliki 3 tujuan, yaitu: mencapai tujuan jangkau pendek (bersifat sebentar), tujuan jangkau menengah (bersifat sementara) dan jangkau panjang (bersifat kekal atau tahan lama). Setelah melakukan proses dakwah dan telah mencapai tujuan dakwah tersebut, maka langkah selanjutnya adalah feedback yang berisi proses evaluasi secara cermat dan tindakan korektif. Feedback ini dilakukan secara menyeluruh agar dapat terkoreksi jika dalam proses dakwah ini terdapat berbagai kesalahan. Agar tidak terlalu menyimpang sehingga akan tercapai tujuan dakwah yang diinginkan atau sesuai cita-cita.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dakwah
adalah suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan oleh ummat Islam dalam
menebarkan kebaikan dan sebagai bentuk peraktek pertanggungjawaban sebagai
khalifah dibumi. Salah satu caranya yaitu dengan mempelajari ilmu dakwah dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu dakwah merupakan ilmu yang
mempelajari tentang bagaiaman cara berdakwah kepada masyarakat dengan berbagai
pendekatan untuk mencapai kebahagiaan hidup dunia dan akhirat. Seperti ilmu
yang lainnya dakwah juga memiliki kerangka yang perlu dianalisis. Dengan demikian,
ilmu dakwah memiliki unsur kerangka yang saling berkaitan antara satu sama lain
yakni input (bahan), proses, output (hasil) dan feedback (umpan balik). Semua
hal tersebut harus berjalan dengan baik sebab apabila salah satunya tidak
sesuai atau tidak berjalan sebagaimana mestinya maka tujuan dakwah tidak akan
tercapai dengan maksimal sesuai yang diharapkan.
B. Saran
Ilmu
dakwah adalah ilmu yang sangat penting untuk dipelajari secara lebih rinci dan
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.marilah kita senantiasa meneruskan
aksi dakwah kita untuk memajukan Islam didunia ini. Didalam penulisan makalah
ini, kami menyadari belum sempurna dan lengkap
menjelaskan tentang Kerangka Analisis Ilmu Dakwa. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kriktik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun untuk
perbaikan penulisan dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Saputra, Wahidin. Pengantar Ilmu
Dakwah. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.
http://kamus-dakwah.blogspot.co.id/2009/01/analisis-dakwah-analisis-unsur-dakwah.html
http://tulisendw.blogspot.co.id/2011/02/disiplin-dan-struktur-keilmuan-dakwah.html
file:///C:/Users/hp/Pictures/Pengertian%20Ilmu%20dakwah%20dan%20defenisinya%20-%20Bedelau.html
http://kamus-dakwah.blogspot.co.id/2009/01/analisis-dakwah-analisis-unsur-dakwah.html
http://tulisendw.blogspot.co.id/2011/02/disiplin-dan-struktur-keilmuan-dakwah.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Dakwah
Komentar
Posting Komentar