Ceramah kebersihan (Muh.muadz)
Kebersihan
Kaum Muslimin Rahimakumullah;
Alhamdulillah, kita panjatkan puji dan syukur
kehadirat Allah SWT bahwa dengan hidayah-Nya kita menjadi muslim. Penganut
agama Islam dan pengikut Nabi Muhammad SAW. Sebagai muslim yang
baik, kita harus berperilaku dan berprihidup secara Islami, baik sebagai
makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial, baik dalam hidup perorangan
maupun dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Salah satu ciri seorang muslim yang baik ialah
hidup bersih dan memelihara kebersihan. Agama Islam sangat memperhatikan
masalah kebersihan, bahkan bersih atau suci dijadikan sebagai syarat sahnya
ibadah. Misalnya wudhu merupakan syarat sahnya ibadah shalat, malahan
wudhu itu sendiri termasuk ibadah. Begitu pentingnya kebersihan, sehingga
bersuci atau membersihkan/melakukan kebersihan merupakan salah satu
ajaran pokok dalam agama Islam. Di dalam kitab-kitab fiqih masalah bersuci atau
kebersihan termasuk Bab Thaharah.
Kaum muslimin yang berbahagia;
Agama Islam sangat mementingkan
kebersihan,sehingga orang yang membersihkan diri atau mengusahakan kebersihan
tergolong orang yang dicintai oleh Allah SWT, sebagaimana firman-Nya:
…إِنَّ
اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
“…Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertaubat dan orang-orang yang membersihkan diri“.
(Al-Baqarah [2]: 222).
Ajaran kebersihan dalam agama Islam berpangkal
tolak dari pada iman kepada Allah, Tuhan Yang Maha Suci. Oleh karena itu setiap
mu’min harus berupaya menjadikan dirinya suci/bersih supaya berpeluang
mendekat dan akrab kepada Allah Tuhan Yang Maha Suci itu. Hal ini dapat
dipahami dari beberapa hadits sebagai berikut:
عَنْ أَبِيْ
مَالِكٍ اْلاَشْعَرِى: اَلطَّهُوْرُ شَطْرُ اْلإِيْمَانِ (رواه أحمد ومسلم والترمذى)
“Dari Abi Malik: Kebersihan
itu adalah sebagian dari iman“. (Hadits riwayat Ahmad, Muslim
dan Tirmidzi).
عَنْ أَبِى
هُرَيْرَةَ قَالَ: اْلإِيْمَانُ بِضْعٌ وَسِتُّوْنَ شُعْبَةً. أَفْضَلُهَا قَوْلُ لاَ
اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاَدْنَاهَا إِمَاطَةُ اْلأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ (رواه مسلم
وأبو داود والنسائى وابن ماجه)
“Dari Abi Huraifah: Iman
itu terdiri dari 69 cabang. Seutamautamanya iman adalah ucapan “laailaaha
illallah”, dan serendah-rendahnya iman adalah membuang
kotoran dari jalan raya”. (Hadits riwayat Muslim, Abu
Daud, Nasa’i dan Ibnu Majah).
Hadits-hadits tersebut memberi petunjuk bahwa
kebersihan itu bersumber dari iman dan merupakan bagian dari iman. Oleh
karena itu setiap mu’min dituntut untuk menjaga kebersihan. Dan sebagai tolok
ukur dari seorang mu’min yang baik ialah bersih dan cinta kebersihan,
yang berarti setiap mu’min akan berusaha keras untuk memelihara kebersihan,
baik kebersihan jasmani, rohani maupun kebersihan pakaian, tempat dan lain
sebagainya.
Allah SWT yang kita imani dan kita sembah
bersifat Maha Bersih dan mencintai kebersihan. Hal ini ditegaskan oleh
Rasulullah SAW dalam sabdanya:
عَنْ سَعْدٍ
قَالَ: إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ َنَظِيْفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ كَرْيْمٌ
يُحِبُّ الْكَرَمَ جَوَّادٌ يُحِبُّ الْجُوْدَ فَتَنَظَّفُوْا اَفْنِيَتَكُمْ (رواه
الترمذى)
“Dari Sa’id: Sesungguhnya Allah
Ta’ala itu Maha Baik yang menyintai kebaikan, Maha Bersih yang menyintai
kebersihan, Maha Mulia yang menyintai kemuliaan, Maha Pemurah yang menyintai
kemurahan. 0leh karena itu bersihkanlah halaman dan pekarangan rumahmu “.
(Hadits riwayat Tirmidzi).
Sifat-sifat Allah tersebut harus menjadi
motivasi yang mendorong, menjiwai dan menyemangati perilaku dan perbuatan kita
dalam kehidupan sehari-hari sehingga kita menjadi orang yang baik, bersih dan
mulia. Dengan demikian maka kita akan dicintai dan diridhai oleh Allah SWT.
Kaum Muslimin Rahimakumullah;
Ajaran kebersihan dalam Islam harus dijadikan
pola hidup praktis, agar kita hidup bersih sepanjang masa. Ajaran Islam
memberikan perhatian yang sangat besar terhadap kebersihan di berbagai aspek
kehidupan. Di antaranya ialah:
Kebersihan rohani. Umat Islam
harus berupaya memelihara kebersihan rohaninya dari sifat-sifat buruk dan
tercela sehingga bersifat luhur dan mulia. (Allah berfirman:
…وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَآتِينَ
الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ
عَنكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًا
“…dan dirikanlah shalat,
tunaikanlahzakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud
hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait, dan membersihkan kamu
sebersih-bersihnya”.(Al-Ahzab [33]: 33).
Nabi Muhammad SAW bersabda,
yang artinya:”Jika sekiranya di depan pintu rumah seseorang di antara kamu
mengalir sungai (yang bening) dan orang itu mandi di
sungai itu lima kali sehari, apakah masih ada daki (kotoran) yang melekat
di badannya?”. Sahabat menjawab:”Tentu tidak ada lagi daki di badannya”. Nabi
lalu bersabda: “Demikianlah tamsil shalat lima waktu yang dengan itu Allah
menghapuskan segala dosa“. (Hadits riwayat Bukhari Muslim,Tirmidzi dan Nasai).
Kebersihan badan. Umat Islam
harus berupaya memelihara kebersihan badannya dari berbagai najis dan kotoran
agar badannya bersih dari bibit penyakit dan kuman yang mengganggu
kesehatannya. Allah berfirman:
قَدْ
أَفْلَحَ مَن تَزَكَّىٰ وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّىٰ
“Sesungguhnya beruntunglah
orang-orang yang membersihkan diri (dengan beriman) dan ia ingat nama Tuhannya
lalu ia bersembahyang”. (Al`Alaa [87]: 14-15).
Kebersihan tempat. Umat Islam
harus berupaya memelihara kebersihan di mana ia bertempat tinggal di mana ia
berkerja dan terutama tempat ibadah. Allah berfirman:
…لَّمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَىٰ مِنْ
أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَن تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَن
يَتَطَهَّرُواۚ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ
“…sesungguhnya masjid yang
didirikan atas dasar taqwa (masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut
kamu bersembahyang di dalamnya. Di dalamnya ada orangorang yang ingin
membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih”. (At-Taubah
[9]: 108).
Nabi Muhammad SAW bersabda :
أَصْلِحُوْا
رِحَالَكُمْ وَثِيَابَكُمْ حَتَّى تَكُوْنُوْا فِي النَّاسِ شَامَّةً (رواه
الحاكم)
“Perbaiki rumah-rumah tempat
kediamanmu dan pakaian pakaiamu sehingga kamu menjadi seumpama tahi
lalat di muka di antara manusia”. (Hadits riwayat Al Hakim).
Kebersihan pakaian. Kebersihan
pakaian dipandang amat penting oleh agama Islam, mengingat pakaian melekat pada
badan yang tentunya berkaitan dengan kebersihan badan.
Karenanya, Umat Islam harus
memelihara kebersihan dan keindahan pakaiannya lebih-lebih pada waktu
mengerjakan ibadah. Allah berfirman:
يَا
أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ قُمْ فَأَنذِرْ وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ
وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ
“Hai orang yang berkemul
(berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan Tuhanmu agungkanlah! Dan
pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah”. (Al Muddatsir [74]:
1-5)
Nabi Bersabda:
عَنْ
سَعْدٍ قَالَ: إِنَّ اللهَ جَمِيْلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ (رواه مسلم الترمذى)
“Dari Ibnu Mas’ud:
Sesungguhnya Allah itu Indah,menyukai keindahan”. (Hadits riwayat Muslim dan
Tirmidzi).
Kebersihan makanan, islam juga
sangat menaruh perhatian terhadap kebersihan makanan dan minuman, karena kedua
hal itu sangat erat kaitannya dengan kesehatan, Allah berfirman:
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا
لِلَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
“ Hai orang-orang
yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan
kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu
menyembah”. (Al Baqarah [2]: 172)
Kebersihan lingkungan,
kebersihan lingkungan berkaitan erat dengan kesehatan masyarakat. Karena itu,
Umat islam harus memelihara kebersihan lingkungan dan tidak boleh mengotorinya
karena membahayakan terhadap orang lain, Nabi bersabda:
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَيْةَ قَالَ:وَمَا اللاَّعِنَانِ يَا رَسُوْلَ اللهِ ؟ قَالَ الَّذِى
يَتَخَلَّى فِى طُرُقِ النَّاسِ (رواه أحمد ومسلم وابو داود)
“Dari Abi
Hurairah: Takutlah akan dua hal yang mendatangkan laknat. Para
sahabat bertanya:”Apakah dua hal yang mendatangkan laknat itu wahai
Rasulullah? Bersabda Nabi: “Ialah buang hajat/kotoran di jalan tempat lewat
manusia atau di tempat manusia berteduh”. (Hadits riwayat Ahmad
Muslim dan Abu Daud).
عَنِ
ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: لاَ ضَرَرَ وَلاَ ضِرَارَ (رواه أحمد وابن ماجه)
“Dari lbnu Abbas: “Janganlah
kamu melakukan kemudharatan terhadap dirimu dan orang lain”. (Hadits
riwayat Ahmad dan lbnu Majah).
Kebersihan dalam rumah tangga.
Ajaran kebersihan dalam Islam juga menyangkut kebersihan rumah tangga baik
tempat tinggal dan perangkat alat rumah tangga maupun soal hubungan anggota
keluanga khususnya hubungan suami isteri. Allah berfirman:
أَسْكِنُوهُنَّ
مِنْ حَيْثُ سَكَنتُم مِّن وُجْدِكُمْ وَلَا تُضَارُّوهُنَّ لِتُضَيِّقُوا
عَلَيْهِنَّ…
“Tempatkanlah mereka (isteri)
di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu
menyusahkan mereka untuk menyempitkan hati mereka…”. (At Thalaaq [65]: 6).
Kebersihan harta. Kebersihan
juga menyangkut kebersihan harta, karena dalam harta itu terdapat hakAllah dan
hak orang lain. Cara membersihkan harta dengan mengeluarkan zakat harta, zakat
fitrah, infaq dan shadaqah. Allah berfirman:
خُذْ
مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ
عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Ambillah zakat dari sebagian
harta mereka. Dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka, dan
berdo’alah untuk mereka, sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi ketenteraman jiwa
bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui “. (At Taubah
[9]: 103).
Kaum Muslimin Rahimakumullah,
Demikianlah pokok-pokok ajaran
Islam yang berkaitan dengan kebersihan. Kesemuanya harus kita hayati dan kita
amalkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai menifestasi dari iman. Semoga Allah
SWT menjadikan kita sebagai muslim yang bersih lahir bathin sehingga kita sehat
sejahtera di dunia dan bahagia di akhirat.
وَقُلِ
اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ
وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا
كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
“Dan katakanlah, bekerjalah
kamu semua maka Allah akan melihat hasil-hasil amalmu, dan Rasul-Nya serta
orang-orang berimanpun akan melihat pekerjaannmu itu. Dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata.
Maka akan diberitahukan kepadamu (seberapa nilai )apa yang kamu
kerjakan”. (At Taubah [9]: 105).
Komentar
Posting Komentar